Pengertian
Selama ini limbah yang dimanfaatkan oleh
masyarakat dari limbah tahu adalah limbah padat yang digunakan untuk pakan
ternak. Limbah cair yang dihasilkan belum termanfaatkan dan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Untuk meminimalisasi kuantitas air limbah tahu yang
dibuang bebas di aliran sungai terdekat pabrik, dilakukan upaya peningkatan
nilai ekonomis air limbah tahu menjadi menjadi produk nata de soya melalui pemanfaatan limbah menjadi suatu produk yang
lebih berguna bagi kehidupan manusia.
Nata yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco, sedangkan nata yang dibuat
dari air sisa pembuatan tahu disebut nata
de soya. Nata biasa digunakan sebagai bahan makanan pengisi es
krim,pencampur fruit cocktail, yogurt, dan sebagainya. Selain itu nata
dapet digolongkan pada dietry fiber
yang memberikan andil cukup berarti untuk kelangsungan proses fisiologi secara
normal.
Sebenarnya nata berarti bacterial
cellulolse atau selulosa sintesis yang merupakan hasil sintesa dari gula oleh
bakteri pembentuk nata, yaiytu Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri
asam asetat, bersifat aerobik, gram negatif dan berbentuk batang pendek. Dalam
medium cair Acetobacter xylinum membentuk suatu lapisan (massa) yang dapat
mencapai ketebalan beberapa sentimeter. Bakteri tersebut terperangkap dalam
massa fiber yang dibuatnya. Untuk dapat menghasilkan massa yang kokoh, kenyal,
tebal, putih, dan tembus pandang, perlu diperhatikan suhu inkubasi (peraman),
komposisi, dan pH (keasaman media).
Alat dan Bahan
Alat:
a. Kompor
b. Panci
c. Pisau
dan gunting
d. Pengaduk
e. Botol
selai
f. Gelas
ukur 100 mL
g. Benang
wol/ pengikat
h. Dandang
i.
Gelas plastik untuk
pengemasan
j.
Kertas sampul
k. Sendok
kecil
Bahan:
a. ½ L
limbah cair tahu
b. ½ L air
kelapa
c. 200 mL Acetobacter xylinum
d. 25 mL
asam cuka glacial
e. 50 g
fermipan
f. 100 g
gula pasir
g. Pewarna
makanan secukupnya
h. Aroma
makanan secukupnya
i.
Kecambah
Cara Pembuatan
1. Siapkan ½ L air limbah tahu dan air kelapa
dalam wadah yang bebeda.
2. Tahap awal sterilisasi botol selai dengan
cara mengkukusnya dalam dandang selama kurang lebih 2 jam.
3. Membuat ekstrak kecambah dengan cara merebus
kecambah sambil ditekan-tekan dengan menggunakan pengaduk pada air mendidih.
4. Mengambil ekstrak kecambah tersebut sebanyak
250 mL.
5. Merebus ½ L air limbah tahu, ½ L air kelapa,
dan ekstrak kecambah sampai mendidih selama 15 menit, kemudian matikan kompor.
6. Menambah cuka glacial kurang lebih 25 mL pada
rebusan tersebut.
7. Tuangkan campuran tersebut ke dalam botol
selai masing-masing 100 mL.
8. Tutup dengan menggunakan kertas sampul agar
tidak terkontaminasi.
9. Biarkan sampai dingin dan masukkan starter ke
dalam botol tersebut dengan perbandingan 1:5
10.
Tutup dengan rapi menggunakan kertas sampul.
|
Nata de Soya |
Sumber : Lukluk (Geologi UNDIP'12)